Obat Telat Datang Bulan Dan Penyebab Terjadinya!
Obat Telat Datang Bulan – Bagi perempuan, datang bulan alias menstruasi adalah fase yang akan di hadapi setiap bulan dan tak jarang akan terasa menyakitkan.
Rasa sakit pada perut yang kemudian menjalar hingga ke otot kaki dan tangan membuat tubuh terasa ngilu seolah perut seperti di remas dari dalam. Saking sakitnya, sebagian besar perempuan yang merasakan datang bulan, pasti akan tak sadarkan diri saat mengalami hal tersebut.
Sayangnya, tak semua perempuan mengalami datang bulan yang teratur. Umumnya memang datang bulan terjadi selama 7 hari pada setiap bulannya saja, tetapi ada pula yang telat dalam mengalaminya. Meskipun terkesan sepele, tetapi telat datang bulan itu harus di waspadai dan apabila terjadi secara berlebihan, tentunya harus segera di periksakan ke dokter.
Untuk itulah, banyak pula perempuan yang mengkonsumsi obat telat datang bulan supaya fase menstruasi mereka berjalan lancar pada bulan kedepannya. Sayangnya, tidak semua perempuan tahu obat telat datang bulan yang baik dan aturan konsumsinya.
Lantas, apa saja sih obat telat datang bulan yang di anjurkan oleh dokter dan mudah di temukan di apotek? Apa saja pula hal-hal yang harus di ketahui tentang datang bulan bagi perempuan? Nah, supaya Newsehat mengetahui hal-hal tersebut, yuk segera simak ulasannya berikut ini!
9+ Rekomendasi Obat Telat Datang Bulan
1. Gonadotropin
Gonadotropin adalah kelompok hormon yang memengaruhi fungsi gonad atau kelenjar seks, yang meliputi ovarium pada wanita dan testis pada pria. Hormon-hormon ini di hasilkan oleh kelenjar pituitari, yang merupakan kelenjar endokrin kecil yang terletak di dasar otak.
Dalam kaitannya dengan reproduksi, terdapat dua jenis utama gonadotropin, yaitu hormon luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Hormon LH bertanggung jawab untuk merangsang produksi hormon seksual seperti estrogen pada wanita dan testosteron pada pria. Hormon FSH juga memainkan peran penting dalam proses reproduksi dengan merangsang pertumbuhan folikel ovarium pada wanita dan produksi sperma pada pria.
Selain LH dan FSH, terdapat juga hormon lain yang termasuk dalam kelompok gonadotropin, seperti human chorionic gonadotropin (hCG). hCG, pada dasarnya, adalah gonadotropin yang di hasilkan selama kehamilan. Hormon ini memainkan peran penting dalam mempertahankan kehamilan dengan merangsang produksi hormon progesteron oleh ovarium selama trimester pertama kehamilan.
Gonadotropin juga di gunakan dalam pengobatan reproduksi manusia. Misalnya, dalam program fertilisasi in vitro (IVF), pasien mungkin di berikan terapi gonadotropin untuk merangsang produksi dan pematangan lebih banyak telur dalam ovarium. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan pada pasangan yang mengalami kesulitan hamil.
Namun, penting untuk di catat bahwa penggunaan gonadotropin harus di awasi oleh dokter dan di. gunakan sesuai petunjuk medis, karena dapat memiliki efek samping dan risiko tertentu.
2. Pil Kb
Pil KB (Kontrasepsi Oral) adalah bentuk kontrasepsi yang di gunakan untuk mencegah kehamilan. Mengandung hormon sintetis yang meniru efek hormon alami dalam tubuh wanita untuk menghambat ovulasi (pelepasan telur dari ovarium) dan mencegah pembuahan jika terjadi hubungan seksual.
Pil KB umumnya mengandung dua hormon, yaitu estrogen dan progestin (yang juga di kenal sebagai pil kombinasi), atau hanya mengandung progestin (yang di kenal sebagai pil progestin tunggal atau mini-pill). Hormon-hormon ini bekerja dengan cara menghambat pelepasan telur dari ovarium, mengubah lendir serviks agar sulit di lalui oleh sperma, dan membuat dinding rahim kurang sesuai untuk menerima telur yang telah di buahi.
Pil KB sangat efektif dalam mencegah kehamilan jika di gunakan dengan benar. Namun, penting untuk di ingat bahwa pil KB tidak melindungi dari penyakit menular seksual (PMS), sehingga penggunaan kondom atau langkah-langkah lain yang sesuai juga di perlukan untuk melindungi dari PMS.
Pil KB harus di. resepkan oleh dokter dan di ikuti petunjuk penggunaan yang tepat. Dokter akan mempertimbangkan kondisi kesehatan, riwayat medis, dan faktor-faktor lain sebelum meresepkan pil KB yang sesuai untuk individu tertentu. Penting juga untuk di ingat bahwa pil KB memiliki risiko dan efek samping potensial, seperti naiknya tekanan darah, perubahan mood, mual, atau peningkatan risiko pembekuan darah. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter Anda untuk memahami manfaat, risiko, dan pilihan kontrasepsi yang paling cocok untuk Anda.
3. Bromokriptin
Bromokriptin adalah obat yang di gunakan dalam pengobatan beberapa kondisi medis. Obat ini termasuk dalam kelompok agonis dopamin, yang berarti bekerja dengan menstimulasi reseptor dopamin dalam tubuh.
Bromokriptin sering di gunakan untuk mengobati gangguan hormon prolaktin berlebihan, yang dapat menyebabkan produksi dan pelepasan ASI (air susu ibu) berlebihan pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui. Kondisi ini disebut hiperprolaktinemia. Bromokriptin bekerja dengan menghambat pelepasan hormon prolaktin dan mengurangi produksi ASI berlebihan.
Selain itu, bromokriptin juga di gunakan dalam pengobatan tumor hipofisis yang di sebut prolaktinoma. Tumor ini dapat menyebabkan produksi prolaktin yang berlebihan. Bromokriptin membantu mengurangi ukuran tumor dan mengendalikan gejala yang terkait dengan prolaktinoma.
Selain kondisi-kondisi tersebut, bromokriptin juga dapat di gunakan dalam pengobatan gangguan lainnya seperti sindrom Parkinson, sindrom kaki gelisah, dan gangguan hormon lainnya seperti akromegali (peningkatan pertumbuhan jaringan tubuh yang berlebihan).
Bromokriptin tersedia dalam bentuk tablet yang di minum secara oral. Dosis dan durasi penggunaan bromokriptin akan di tentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi medis individu. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk mual, muntah, pusing, sakit kepala, atau gangguan pencernaan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan bromokriptin untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang penggunaan dan efek samping potensial.
4. Norethisterone
Norethisterone adalah salah satu jenis hormon progestin, yang merupakan turunan sintetis dari hormon progesteron alami yang di produksi dalam tubuh wanita. Sering di gunakan dalam berbagai bentuk terapi hormon, termasuk kontrasepsi hormonal dan pengaturan siklus menstruasi.
Berikut adalah beberapa penggunaan umum dari norethisterone:
- Kontrasepsi: Norethisterone dapat di gunakan sebagai salah satu komponen dalam pil kontrasepsi kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin. Ini bekerja dengan mencegah ovulasi (pelepasan telur dari ovarium), mengubah lendir serviks agar sulit di lalui oleh sperma, dan mengubah dinding rahim agar tidak menerima implantasi telur yang telah di buahi.
- Pengaturan siklus menstruasi: Norethisterone dapat di gunakan untuk mengatur siklus menstruasi. Misalnya, dalam beberapa kasus, norethisterone dapat di resepkan untuk menunda menstruasi selama periode waktu tertentu, seperti perjalanan atau acara khusus. Dalam hal ini, obat ini di ambil selama beberapa hari sebelum periode yang di harapkan, dan setelah penghentian obat, menstruasi biasanya di mulai dalam beberapa hari.
- Pengobatan gangguan menstruasi: Norethisterone juga di gunakan dalam pengobatan gangguan menstruasi seperti menoragia (perdarahan menstruasi yang berat dan berkepanjangan) atau dismenore (nyeri menstruasi yang parah). Obat ini dapat membantu mengurangi perdarahan berlebih dan nyeri yang terkait dengan kondisi-kondisi ini.
- Terapi penggantian hormon: Norethisterone juga dapat di gunakan dalam terapi penggantian hormon pada wanita menopause. Ini membantu menjaga keseimbangan hormonal dan mengurangi gejala yang terkait dengan penurunan hormon estrogen.
Penggunaan norethisterone harus di dasarkan pada petunjuk dan resep dari dokter, karena dosis dan durasi penggunaan dapat bervariasi tergantung pada kondisi medis individu. Efek samping yang mungkin terkait dengan norethisterone termasuk perubahan suasana hati, mual, sakit kepala, atau perubahan siklus menstruasi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan norethisterone dan untuk mengikuti petunjuk yang di berikan secara tepat.
5. Klomifen
Klomifen, yang juga di kenal dengan nama generik clomiphene, adalah obat yang di gunakan dalam bidang reproduksi untuk merangsang ovulasi pada wanita yang mengalami gangguan ovulasi. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang di sebut selektif modulator reseptor estrogen (SERM).
Klomifen bekerja dengan mengikat reseptor estrogen dalam tubuh dan mengganggu umpan balik negatif yang biasanya di lakukan oleh estrogen terhadap kelenjar pituitari. Ini menyebabkan pelepasan hormon follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) meningkat. LH yang di tingkatkan pada gilirannya merangsang ovulasi.
Penggunaan utama klomifen adalah dalam pengobatan infertilitas yang di sebabkan oleh gangguan ovulasi pada wanita. Obat ini sering di gunakan dalam program fertilisasi in vitro (IVF) atau sebagai metode pengobatan mandiri untuk merangsang ovulasi pada siklus menstruasi alami. Klomifen biasanya di minum selama beberapa hari pada awal siklus menstruasi untuk merangsang pertumbuhan folikel dan ovulasi.
Selain itu, klomifen juga di gunakan dalam beberapa kondisi medis lainnya, seperti gangguan hormonal seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan ovulasi yang di sebabkan oleh hipofungsi hipofisis, dan sebagai diagnostik dalam penentuan penyebab gangguan ovulasi.
Penting untuk di catat bahwa penggunaan klomifen harus di awasi oleh dokter dan di ikuti petunjuk yang tepat. Efek samping yang mungkin termasuk gejala menopause sementara, gangguan visual, perubahan suasana hati, nyeri panggul, atau peningkatan risiko kehamilan ganda. Dokter akan memantau respons tubuh terhadap obat dan melakukan pemantauan ovulasi yang tepat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut tentang penggunaan dan efek samping klomifen.
6. Metformin
Metformin adalah obat yang di gunakan untuk mengobati kondisi medis yang di sebut diabetes tipe 2. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang di sebut biguanide. Metformin bekerja dengan meningkatkan respons tubuh terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu di ketahui tentang metformin:
- Diabetes tipe 2: Metformin di gunakan sebagai pengobatan utama untuk diabetes tipe 2. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik atau tidak memproduksi cukup insulin. Metformin membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga membantu mengontrol gula darah.
- Pengaturan gula darah: Metformin membantu mengurangi produksi glukosa oleh hati dan meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot. Hal ini membantu menstabilkan kadar gula darah dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
- Penurunan berat badan: Metformin juga dapat menyebabkan penurunan berat badan pada beberapa orang dengan diabetes tipe 2 yang kelebihan berat badan atau obesitas. Ini di karenakan obat ini dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan metabolisme glukosa dalam tubuh.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Selain diabetes, metformin juga di gunakan dalam pengobatan sindrom ovarium polikistik (PCOS), kondisi yang di tandai dengan ketidak seimbangan hormon, gangguan ovulasi, dan resistensi insulin. Metformin membantu mengurangi resistensi insulin yang terkait dengan PCOS, membantu mengatur siklus menstruasi, dan meningkatkan peluang kehamilan pada wanita dengan PCOS.
Penting untuk menggunakan metformin sesuai petunjuk dokter. Dosis dan jadwal penggunaan akan di tentukan berdasarkan kebutuhan individu. Efek samping yang umum termasuk gangguan pencernaan seperti diare, mual, atau perut kembung. Namun, efek samping tersebut biasanya bersifat sementara dan dapat berkurang seiring waktu.
Perlu di ingat bahwa informasi ini hanya untuk tujuan informasi umum. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih rinci tentang penggunaan metformin dan efek samping yang mungkin terkait dengan kondisi medis Anda.
7. Progestin
Progestin adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan kelompok hormon sintetis yang memiliki efek serupa dengan hormon progesteron alami yang di produksi dalam tubuh wanita. Hormon ini digunakan dalam berbagai bentuk terapi hormon dan kontrasepsi.
Progestin memiliki beberapa fungsi utama dalam tubuh, termasuk:
- Regulasi siklus menstruasi: Progestin memainkan peran penting dalam mengatur siklus menstruasi. Setelah ovulasi, kadar progesteron alami meningkat untuk mempersiapkan dinding rahim (endometrium) untuk menerima telur yang telah di buahi. Progestin sintetis dapat di gunakan dalam terapi penggantian hormon untuk mengatur siklus menstruasi pada wanita dengan gangguan hormon.
- Kontrasepsi: Progestin digunakan dalam berbagai metode kontrasepsi, termasuk pil progestin tunggal (mini-pill), suntikan progestin, alat kontrasepsi dalam rahim (intrauterine device/IUD), serta implant progestin. Progestin bekerja dengan berbagai mekanisme, termasuk mengubah lendir serviks untuk mencegah pergerakan sperma, mengurangi pertumbuhan dan pengeluaran endometrium, dan menghambat ovulasi untuk mencegah kehamilan.
- Terapi hormon: Progestin dapat digunakan dalam terapi penggantian hormon pada wanita menopause bersama dengan estrogen. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan hormonal dan mengurangi gejala yang terkait dengan penurunan hormon estrogen.
- Pengobatan kondisi medis: Progestin juga digunakan dalam pengobatan kondisi medis lainnya, seperti gangguan hormon seperti endometriosis atau fibroid rahim. Progestin dapat membantu mengurangi pertumbuhan jaringan endometrium yang berlebihan atau mengendalikan gejala yang terkait dengan kondisi-kondisi tersebut.
Dalam penggunaan terapi hormon atau kontrasepsi, progestin dapat memiliki efek samping yang bervariasi tergantung pada individu. Beberapa efek samping yang mungkin termasuk perubahan mood, perubahan siklus menstruasi, peningkatan berat badan, atau perubahan pada kulit. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penggunaan progestin dalam konteks spesifik Anda.
8. Lysteda
Lysteda adalah merek dagang untuk obat yang mengandung asam traneksamat. Asam traneksamat adalah obat yang digunakan untuk menghentikan atau mengurangi perdarahan berlebih pada beberapa kondisi medis, terutama perdarahan menstruasi yang berat.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang Lysteda (asam traneksamat):
- Perdarahan menstruasi yang berat: Lysteda digunakan dalam pengobatan perdarahan menstruasi yang berlebihan (menoragia). Kondisi ini ditandai dengan perdarahan yang berkepanjangan, hebat, atau tidak normal selama periode menstruasi. Lysteda bekerja dengan menghambat pembekuan darah dalam rahim, sehingga mengurangi perdarahan yang berlebihan.
- Mekanisme kerja: Asam traneksamat menghambat proses fibrinolisis, yaitu proses di mana gumpalan darah larut dan terjadi pemecahan fibrin. Dengan menghambat fibrinolisis, asam traneksamat membantu mempertahankan gumpalan darah yang ada dan mengurangi perdarahan.
- Penggunaan dan dosis: Lysteda biasanya di ambil sebagai tablet yang di minum melalui mulut. Dosis dan jadwal penggunaan akan di tentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi medis individu. Biasanya, obat ini mulai di minum pada awal periode menstruasi dan di ambil selama beberapa hari sesuai petunjuk dokter.
- Efek samping: Efek samping yang umum terkait dengan penggunaan Lysteda termasuk mual, muntah, diare, sakit kepala, nyeri perut, dan ruam kulit. Penting untuk melaporkan setiap efek samping yang tidak biasa atau mengganggu kepada dokter.
Penting untuk menggunakan Lysteda sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak di gunakan sebagai pengganti perawatan medis yang memadai. Jika Anda mengalami perdarahan menstruasi yang berat atau gejala yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter Anda untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.
9. Misoprostol Cytotec
Misoprostol, yang dijual dengan nama merek Cytotec, adalah obat yang mengandung prostaglandin sintetik. Obat ini memiliki beberapa penggunaan medis, termasuk dalam pengobatan tukak lambung dan untuk memicu kontraksi rahim dalam pengguguran medis.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu di ketahui tentang misoprostol (Cytotec):
- Tukak lambung: Misoprostol di gunakan dalam pengobatan tukak lambung, terutama yang di sebabkan oleh penggunaan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen atau aspirin. Obat ini membantu melindungi lapisan lambung dan mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan.
- Pengguguran medis: Misoprostol juga di gunakan dalam pengguguran medis atau penghentian kehamilan pada tahap awal. Ketika di kombinasikan dengan obat mifepristone, misoprostol membantu merangsang kontraksi rahim dan mengeluarkan isi rahim. Penggunaan misoprostol untuk pengguguran medis biasanya di lakukan di bawah pengawasan medis yang ketat.
- Efek samping: Penggunaan misoprostol dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, muntah, kram perut, atau pendarahan yang berlebihan. Efek samping ini dapat bervariasi tergantung pada dosis dan cara penggunaan. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dengan seksama dan melaporkan setiap efek samping yang tidak biasa atau mengganggu.
- Pentingnya pengawasan medis: Penting untuk menggunakan misoprostol di bawah pengawasan medis yang tepat. Dalam kasus penggunaan untuk pengguguran medis, prosedur ini harus di lakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman dan mengikuti pedoman dan regulasi yang berlaku. Misoprostol tidak boleh di gunakan secara sembarangan tanpa pengawasan medis.
Penggunaan misoprostol harus di lakukan sesuai dengan petunjuk dokter dan sesuai dengan tujuan pengobatan yang di rekomendasikan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut tentang penggunaan misoprostol dan potensi efek samping yang terkait dengan kondisi medis Anda.
Mengenal Definisi Telat Datang Bulan dan Penyebabnya Dari Segi Ilmu Medis
Definisi Telat Datang Bulan
Singkatnya, telat datang bulan itu sama saja dengan kondisi di mana siklus menstruasi tidak teratur. Normalnya, siklus menstruasi itu terjadi setiap 21-35 hari sekali. Namun, jika dalam rentang waktu tersebut Grameds belum mengalami siklus menstruasi, maka dapat di anggap sebagai telat datang bulan.
Durasi pendarahan selama masa menstruasi itu berbeda-beda, biasanya mulai dari 2-8 hari. FYI aja nih, sebenarnya telat datang bulan itu adalah sesuatu yang normal kok di alami oleh perempuan, terutama bagi remaja yang baru saja mendapatkan fase menstruasi dan wanita menjelang menopause.
Nah, seseorang dapat di katakan mengalami telat datang bulan jika setelah 5 hari atau lebih sejak tanggal menstruasi yang seharusnya, tidak mengalami pendarahan dari vagina. Mungkin apabila terjadi sekali dua kali saja, tidak ada apa-apa. Namun jika terjadi selama berbulan-bulan, itu wajib segera di periksakan ke dokter.
Penyebab Terjadinya Telat Datang Bulan
Ada banyak hal yang menyebabkan para perempuan mengalami telat datang bulan, yakni:
1. Hamil
Untuk penyebab ini, normalnya akan di rasakan oleh perempuan yang sudah menikah. Yap, telat datang bulan memang benar kok menjadi pertanda bahwa Newsehat akan hamil jabang bayi. Coba deh ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali Grameds berhubungan seksual dengan pasangan?
Supaya lebih yakin akan kehamilan tersebut, dapat menggunakan alat tes kehamilan di apotek untuk memastikan apakah telat datang bulan yang dialami Grameds itu menjadi pertanda kehamilan.
2. Stress Berkepanjangan
Sepertinya, memang semua penyakit ringan maupun berat itu berkaitan erat dengan stress yang di alami penderitanya ya… Tak terkecuali dengan telat datang bulan ini juga di sebabkan pula oleh stress. Stress itu tidak melulu berkaitan dengan masalah kerja, tetapi juga pada masalah finansial, keluarga, sekolah, teman, hingga pasangan.
Saat Newsehat mengalami stress, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang apabila berlebihan, dapat berpengaruh pada hipotalamus. Hipotalamus adalah salah satu bagian otak yang mengatur siklus menstruasi. Itulah mengapa, stres yang berkepanjangan dapat menjadi faktor utama terjadinya telat datang bulan.
3. Sedang Menyusui
Apabila Newsehat adalah seorang ibu menyusui, maka wajar saja kok mengalami telat datang bulan ini. Yap, setelah hamil hingga melahirkan, memang banyak perempuan yang telat datang bulan hingga selesai masa menyusui.
Hal tersebut karena pengaruh hormon prolaktin yang memang berfungsi untuk merangsang produksi ASI. Nah, ketika hormon prolaktin ini di produksi secara berlebihan, maka masa ovulasi akan terhambat dan siklus menstruasi pun menjadi tidak teratur.
Kondisi ini akan berangsur-angsur membaik dan normal kembali setelah 6 minggu, tepatnya setelah masa menyusui selesai.
4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom Ovarium Polikistik alias PCOS adalah kondisi ketika tubuh memproduksi hormon androgen secara berlebihan dan menyebabkan kista di indung telur. Akibatnya, siklus menstruasi pun akan datang terlambat atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali!
Apabila hal ini di biarkan secara terus-menerus, maka PCOS justru dapat berpengaruh pada kesuburan wanita. Untuk pengobatan harus di lakukan oleh dokter berpengalaman yang biasanya di berikan pil KB supaya siklus menstruasi terjadi secara lancar kembali.
5. Memiliki Riwayat Penyakit Kronis
Ada banyak penyakit kronis yang berpengaruh pada siklus menstruasi, di antaranya adalah penyakit Celiac dan diabetes. Ketidakstabilan gula darah di tubuh akan mempengaruhi hormon dan menyebabkan Newsehat mengalami telat datang bulan.
Di sisi lain, penyakit Celiac juga turut menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur karena adanya kerusakan pada bagian jonjot usus halus. Penyakit tersebut juga turut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap berbagai nutrisi vitamin dan mineral. Terganggunya penyerapan nutrisi pada tubuh tentunya akan membuat tubuh mengalami telat datang bulan.
6. Beraktivitas Berat
Apakah Newsehat sering berolahraga secara intens yang membuat tubuh kehilangan banyak lemak dalam waktu cepat? Apabila iya, maka hal tersebut juga dapat menjadi penyebab terjadinya telat datang bulan.
Yap, sering beraktivitas berat dapat mengacaukan proses ovulasi sehingga Newsehat akan mengalami telat menstruasi. Kondisi ini turut mempengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron yang apabila tidak seimbang maka siklus menstruasi pun akan datang terlambat.
7. Memiliki Masalah Pada Tiroid
Kelenjar tiroid adalah sebuah kelenjar hormon yang terletak di bawah leher dan berfungsi sebagai produksi hormon untuk tubuh. Nah, apabila kelenjar tiroid ini terlalu aktif atau bahkan tidak aktif, maka dapat membuat Newsehat mengalami telat datang bulan.
Mengingat ada banyak hormon yang di atur oleh tiroid ini, salah satunya adalah metabolisme. Untuk itu, apabila kelenjar tiroid ini bermasalah, maka Newsehat harus segera berkonsultasi dan melakukan perawatan secara intensif.
8. Mengkonsumsi Pil KB
Pil KB selain di jadikan obat telat datang bulan, ternyata juga bisa membuat telat datang bulan. Di lansir dari hellosehat.com Dan Apotekfarma.id ada kemungkinan bahwa siklus menstruasi tidak teratur di sebabkan karena masih rutin mengkonsumsi pil KB.
Terlebih lagi, pil KB itu mengandung hormon estrogen dan progestin yang mampu mencegah indung telur menghasilkan sel telur. Pil kontrasepsi yang tidak di minum secara rutin pun, bisa membuat siklus datang bulan terganggu. Selain pil KB, kontrasepsi yang di implan atau di suntikkan juga dapat menyebabkan telat datang bulan.
9. Menopause Dini
Masa menopause adalah masa yang akan di alami oleh semua perempuan terutama di usia 45-55 tahun. Meskipun tak jarang pula ada perempuan yang sudah mengalami masa menopause ini ketika usianya masih di bawah 40 tahun.
Dari sisi ilmu medis, menopause yang terjadi pada usia di bawah 40 tahun di sebut sebagai menopause prematur alias menopause dini. Menopause itu sendiri menjadi titik final sistem reproduksi manusia di mana suplai sel telur akan menurun sehingga datang bulan pun akan terlambat atau bahkan terhenti sama sekali.
Demikian pembahasan tentang telat datang bulan. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Newsehat. Untuk mendukung Newsehat dalam menambah wawasan, Newsehat selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Newsehat memiliki informasi #LebihDenganMembaca.